
Luka Karena Omongan Bekasnya Tidak Mudah Hilang
Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar
Nov 15, 2011

Hari pertama anak itu telah memakukan 35 paku ke
pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati
bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.
Akhirnya tibalah
hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan
tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya,
yang kemudian ayahnya mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari
dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu
dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah
tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah
berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini
tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “ketika kamu mengatakan sesuatu
dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini... di hati
orang lain.”
“Kamu dapat
menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli
beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada, dan luka karena
kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik”.
Label:
Amar Ma'ruf,
SEJENAK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment