Kondisi Geografis Asia Tenggara
Letak geografis Asia Tenggara berada di antara tiga perairan, yaitu:
• Samudra Hindia dan Teluk Benggala di bagian barat;
• Laut Cina Selatan di utara; dan
• Samudra Pasifik di timur.
Wilayah Asia Tenggara dibagi menjadi dua dataran yaitu:
1. Daratan Berbentuk Semenanjung
Wilayah yang berbentuk semenanjung adalah Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, dan wilayah Malaysia bagian barat.
2. Daratan Berbentuk Gugusan Kepulauan
Wilayah yang berbentuk gugusan kepulauan adalah Filipina, Indonesia, wilayah Malaysia bagian timur, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Sejarah ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh) negara di Asia Tenggara.
ASEAN dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Tiap negara diwakili oleh masing-masing delegasi yaitu menteri luar negeri tiap negara. Lima tokoh pendiri ASEAN yang mewakili tiap negara adalah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Thailand).
Kenapa ASEAN dibentuk? Ada beberapa poin yang menjadi latar belakang terbentuknya ASEAN. Yang paling utama adalah persamaan geografis.
Hal lain yang mendasari pembentukan ASEAN sesuai dengan poin yang ada pada tujuan dibentuknya ASEAN di antaranya untuk mempererat kerjasama antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Tujuan ASEAN lain adalah untuk memajukan negara dan meningkatkan perdamaian di tingkat regional.
Bendera Asean
Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis. Adapun lambang ASEAN berada di tengah bendera ASEAN, sedangkan warna bendera dan lambang ialah biru, merah, putih, dan kuning; masing-masing mewakili warna dasar setiap bendera negara anggota ASEAN. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas, merah melambangkan semangat dan kedinamisan, putih menunjukkan kesucian, dan kuning merupakan simbol kemakmuran. Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar asosiasi itu secara bersama-sama terikat dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial. Lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.
Daftar Negara ASEAN
Saat ini ada 10 negara negara ASEAN, tidak termasuk Timor Leste yang masih belum terdaftar resmi sebagai anggota tetap ASEAN :
- Indonesia (negara pendiri)
- Malaysia (negara pendiri)
- Thailand (negara pendiri)
- Filipina (negara pendiri)
- Singapura (negara pendiri)
- Brunei Darussalam (bergabung tahun 1984)
- Vietnam (bergabung tahun 1995)
- Laos (bergabung tahun 1997)
- Myanmar (bergabung tahun 1997)
- Kamboja (bergabung tahun 1999)
Tujuan ASEAN
Berikut merupakan beberapa poin tujuan berdirinya ASEAN yang tertera pada isi Deklarasi Bangkok selengkapnya.
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
- Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
- Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
- Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
- Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat ASEAN
A. Brunei Darussalam
Kampung Ayer adalah desa terapung di Brunei Darussalam. Tahun 1400 kampung Ayer sempat menjadi pusat pemerintahan. Saat ini banyak penduduknya yang memiliki perahu pribadi dan disimpan di bawah rumah apung mereka.
Budaya Brunei banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam. Mayoritas penduduknya adalah orang Melayu. Kata “Brunei” berasal dari kata “Nah Baru” yang diucapkan oleh Awang Alak Betatar, penemu negara ini.
Kata “Darussalam” berarti “Tempat yang Damai” atau “Rumah Keamanan”. Dalam percakapan, menunjuk dengan jari telunjuk dianggap kasar. Secara tradisional, orang Brunei tidak berjabat tangan dengan lawan jenis. Melepaskan sepatu adalah kebiasaan umum orang Brunei sebelum memasuki rumah orang lain.
B. Malaysia
Patung Dewa Murungga di Malaysia merupakan patung berukuran 42.7 meter. Patung ini terletak di Batu Caves, gua yang merupakan salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murungga.
Malaysia memiliki kota yang bernama George Town, yaitu kota yang terdaftar dalam UNESCO World Heritage. Kota ini terletak di Pulau Penang. George Town adalah kota yang memiliki ragam jenis budaya.
Banyak gedung peninggalan masa Eropa dan bangunan bernuansa Melayu Tionghoa. Tiga kaum utama di Malaysia adalah Melayu, Cina, dan India. Musik tradisionalnya banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Islam, India, dan Indonesia. Makanan khasnya adalah nasi lemak.
C. Filipina
Budaya Filipina merupakan hasil perpaduan antara budaya barat dan timur. Kehidupan budayanya dipengaruhi oleh budaya Melayu, Cina, dan Spanyol. Bahasa Filipina adalah bahasa Nasional dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk urusan perdagangan atau pergaulan.
Ada delapan dialek utama yang digunakan oleh masyarakat Filipina, yaitu Tagalog, Cebuano, Ilocano, Hiligaynon atau Ilonggo, Bicol, Waray, Pampango, dan Pangasinense.
‘Po’ dan ‘opo’ adalah sebutan orang Filipina terhadap orang yang lebih tua. Mereka memanggilnya dengan menggunakan kata-kata seperti “Kuya”, “Ate”, “Manong” atau “Manang” yang menunjukkan rasa penghormatan. Jabat tangan adalah bentuk salam yang paling sering dijumpai di Filipina.
Tarian Tinikling merupakan tarian masyarakat Filipina. Tarian ini menceritakan tentang burung Tinikling yang berjalan melompat menghindari perangkap bambu petani padi.
D. Kamboja
Banyak candi di Kamboja terbuat dari batu. Dewa-dewa dari agama Hindu dan Buddha terukir pada tembok. Tari Apsara lahir pada 2.000 tahun lalu. Relief tarian banyak ditemukan di bangunanbangunan keagamaan di Kamboja.
Orang Khmer mengenakan syal kotak-kotak yang disebut Krama. Pria dan wanita Khmer mengenakan bandul Buddha pada kalungnya. Tujuannya adalah untuk menjaga dari roh jahat dan membawa keberuntungan. Makanan terkenal Kamboja adalah chha yang berarti tumisan.
D. Myanmar
Myanmar disebut sebagai negara seribu Pagoda. Hal ini disebabkan karena sangat mudah menemukan kuil-kuil suci Buddha. Mayoritas penduduk Myanmar adalah keturunan Tibet. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Birma.
Pakaian tradisional Myanmar yang disebut Longyi mirip sarung Indonesia, namun kain ini membelit bagian tubuh mereka mulai dari perut hingga betis. Longyi yang berbahan kain katun bukan saja dikenakan pria dewasa, namun juga anak-anak dan wanita.
F. Vietnam
Permainan ‘Menangkap Jangkrik dengan Mata Ter tutup’ adalah permainan tradisional anak Vietnam. Anak yang berada di tengah lingkaran matanya ditutup kain. Menangkap salah satu teman dan menebak namanya.
Vietnam terkenal dengan baju khasnya yang disebut Ao Dai. Topi caping pun banyak ditemui di sana. Orang Vietnam gemar duduk di dingklik, yaitu kursi yang sangat pendek. Bukan hanya untuk makan, bahkan untuk mengobrol pun mereka senang duduk di atas dingklik. Mayoritas orang Vietnam memiliki nama keluarga Nguyen. Hal ini disebabkan karena Dinasti Nguyen berkuasa mulai 1803-1945 dan merupakan dinasti terakhir di Vietnam.
G. Laos
Nama Laos berhubungan dengan penemunya, yaitu Ai Lao. Orang Laos terkenal kesabaran dan kesederhanaannya. Hal ini terkait dengan ajaran agama Buddha yang banyak dianut masyarakatnya.
Olahraga tradisional di Laos adalah Kataw, seperti olahraga bola voli, namun menggunakan kaki untuk menangkap dan memukul bola. Bola terbuat dari anyaman bambu. Tahun baru Laos disebut Bun Pi Mai. Semua penduduk membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan mencuci patung-patung Buddha.
Makanan utama bangsa Laos adalah nasi atau beras ketan yang dimakan dengan tangan langsung. Orang Laos menyebut dirinya ”luk khao niaow”, yang artinya “anak turun nasi ketan”.
Upacara sakral pemberian sedekah, atau dikenal dengan Sai Bat merupakan upacara di Laos. Para biksu membawa bakul kecil mengitari sebagian kecil kota untuk menerima sedekah dari penduduk setempat yang mayoritas beragama Buddha.
H. Singapura
Singapura memiliki lambang negara, yaitu Merlion. Merlion adalah patung berkepala singa dan berbadan ikan. Menurut mitos, Singapura dahulunya adalah kampung ikan. Kampung ini bernama Temasek yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya lautan. Singapura berasal dari kata Sansekerta yang berarti kota Singa.
Penduduk Singapura berasal dari Cina, Melayu, India, dan Eropa. ‘Kaum Baba’ adalah sebutan bagi keturunan Cina-Melayu. Singapura memiliki empat bahasa resmi, yaitu Melayu, Mandarin, Inggris, dan Tamil.
Masyarakat Singapura memiliki budaya jalan kaki. Sekitar 80 persen masyarakatnya memilih untuk berjalan kaki ke mana-mana. Hal ini disebabkan
harga kendaraan, yaitu mobil dan bahan bakar sangat mahal. Kepiting cabai adalah makanan yang sangat digemari masyarakat Singapura.
I. Thailand
Thailand adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa. Thailand dalam bahasa Thai adalah Prathet Thai, yang artinya “Tanah Kebebasan”.
Sejak tahun 1800-an, Thailand berubah nama, antara lain Siam (dari bahasa Sansekerta yang artinya gelap atau cokelat) dan Thailand.
Ramakien adalah cerita nasional Thailand yang memengaruhi kehidupan masyarakatnya. Di Thailand, Kepala adalah bagian tubuh yang paling dihormati. Tidak ada orang yang akan berani menyentuh kepala, bahkan kepala anak-anak. Sebaliknya, bagian kaki dianggap bagian yang paling hina karena dipakai sebagai alat untuk menapak di tanah. Oleh sebab itu, kaki tidak boleh dihadapkan ke patung suci atau orang lain. Indonesia dan Thailand memiliki tradisi minum teh. Di beberapa daerah di Indonesia, kebiasaan minum teh dilakukan secara turun temurun. Salah satunya adalah teh yang diseduh di poci. Oleh sebab itu, teh tersebut dinamakan dengan teh poci. Di Thailand, teh disajikan dengan susu dan rempah-rempah. Teh tersebut dinamakan Thai Ice Tea dan disajikan dingin.
Beberapa contoh konkrit dari adanya kerjasama antara negara-negara ASEAN dalam
bidang sosial budaya adalah sebagai berikut :
- Penanganan narkoba dan solusinya
- Penanggulanan dampak bencana alam
- Perlindungan terhadap difabel
- Acara-acara yang diadakan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
- Pertukaran pelajar antar negara-negara ASEAN
- Kegiatan olahraga internasional yang melibatkan seluruh anggota ASEAN (SEA Games)
- Kerjasama untuk meningkatkan pariwisata
- Diadakannya kongres pemuda ASEAN
- Pertukaran acara program televisi ASEAN
- Misi kebudayaan dan kesenian dengan diadakannya festival lagu ASEAN
No comments:
Post a Comment