Home »
» Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut
Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut
Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar
Oct 31, 2011
Rasulullah
shollalahu ‘alaihi wasallam, dengan sahabat-sahabatnya Abu Bakar
Asshiddiq, Umar bin Khathab, ‘Utsman bin ‘Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib radiyallahu
‘anhum, bertamu ke rumah ‘Ali bin Abi Thalib radiyallahu ‘anhu. Di
rumah ‘Ali bin Abi Thalib radiyallahu ‘anhu istrinya Sayyidatina Fathimah Az-Zahra
radiyallahu ‘anha putri Rasulullah shollalahu
‘alaihi wasallam menghidangkan
untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan
ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk
itu. Baginda Rasulullah shollalahu
‘alaihi wasallam
kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap
ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).:
Abu Bakar Asshiddiq radiyallahu
‘anhu. berkata,
"iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman
itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti
sehelai rambut".
Umar bin Khathab radiyallahu
‘anhu. berkata,
"kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu
lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti
sehelai rambut".
‘Utsman bin
‘Affan radiyallahu ‘anhu. berkata, "ilmu itu lebih
cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis
dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti
sehelai rambut".
‘Ali bin Abi Thalib
radiyallahu ‘anhu.
berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu
itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke
rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Fathimah Az-Zahra
radiyallahu ‘anha,
berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik,
wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang
wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari
meniti sehelai rambut".
Rasulullah shollalahu
‘alaihi wasallam,
bersabda, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik
dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis
dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti
sehelai rambut".
Malaikat Jibril ‘alaihi salam,
berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah
mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih
manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit
dari meniti sehelai rambut".
Allah subhanahu
wata’ala, berfirman, " Sorga-KU
itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-KU itu lebih manis
dari madu, dan jalan menuju sorga-KU adalah lebih sulit dari meniti sehelai
rambut". @
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment