Shalat Sehat, Sehat Shalat
Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar
Sep 6, 2013
SHALAT itu sehat, dan sehat itu shalat. Berarti ada korelasi antara
bentuk ibadah ini dengan kondisi tubuh manusia. Bisa juga sudah sifatnya
otomatis antara orang yang shalat pasti ujung ujungnya sehat. Berarti
bisa dikatakan, orang yang sakit bisa jadi shalat secara fiqihnya sudah
betul, tapi shalat secara tasawufnya harus diperbaiki.
Menurut dr. Azwar Bahar, Sp. B.Onk, menyatakan shalat adalah deteksi
dini gratis. Bila banyak penyakit harus melalui pemeriksaan penunjang,
shalat mengisyaratkannya dengan nyeri atau pun tidak nyaman sewaktu
melakukan rangkaian gerakan teratur ini.
Itu pun terkait dengan penyakit tulang yang sedang gencar dilawan:
osteoporosis. Shalat menguatkan tulang, sementara osteoporosis
melemahkan tulang terutama tulang belakang, pilar tubuh yang terbungkus
dengan daging. Pilar ini terbentuk di usia empat masa janin. Disinilah
terpancang kepala, rongga dada tempat lengan tersangkut, dan panggul
tempat tungkai. Pilar ini juga memuat saraf untuk setiap anggota tubuh.
Jika digambarkan, tulang belakang terdiri dari 7 keping tulang leher (cervical), 12 dada (thorakal), 5 punggung (lumbar), 5 kelangkang (sacrum) yang bersatu dan 3-5 ekor (coccygeal)
yang juga bersatu. Semuanya berada dalam satu tatanan yang tersusun
rapi dan saling berhubungan dalam persendian yang diperkuat oleh ligamen
(jaringan ikat). Di tengahnya terdapat terowongan yang diisi oleh
saraf. Tulang belakang diperkuat pula di beberapa tempat. Di dada ia
ditunjang oleh rongga dada dengan 12 keping tulang rusuk yang
berhubungan langsung dengannya. Di kedua sisi rongga tempat paru dan
jantung ini, terdapat bahu, tempat melekatnya lengan.
Otot dada dan bahu melapis kokoh susunan ini. Di punggung ia ditunjang oleh tulang panggul (coxae)
tempat melekatnya tulang paha. Penyebaran gaya berat ini dilapisi otot
punggung yang tebal dan kuat hingga meringankan bebannya. Keping tulang
itu sendiri terdiri dari zat kapur. Kekurangan zat ini mengakibatkan
keropos, sedangkan bila kelebihan mengakibatkan kekakuan. Untuk
hidupnya, ia dialiri darah secara khusus dan diamankan dari infeksi
dengan getah bening (limfe).
Maka, ialah tanda lahir dari makhluk berbentuk lain, si penerima
amanah. Pilar inilah yang membuat manusia bukan hanya bisa berdiri,
tetapi berjalan dengan tegak hingga mampu menunaikan perintah shalat.
Osteoporosis sendiri merupakan pengeroposan tulang yang terjadi di
hari tua. Kejadiannya berhubungan erat dengan kualitas tulang di usia
28-an tahun. Pertumbuhan tulang diatur oleh dua hormon kelamin, yakni
estrogen untuk wanita, dan testosterone lelaki. Menjelang usia 21-an, ia
tumbuh dengan cepat hingga pergantian sel tulang yang pensiun karena
habis masa kerjanya dapat diabaikan. Pertumbuhan berakhir di usia 28-an.
Sesudah itu ia hanya bersifat peremajaan, yaitu sel baru seimbang
dengan sel kadaluarsa. Di usia tua, kedua hormon ini berkurang sehingga
peremajaan tidak terjadi. Bagi tulang belakang, shalat pada waktunya,
seperti yang diajarkan Rasulullah SAW adalah jaminan mutu.
Demikian pula ketika berbicara mengenai aliran darah, pernapasan,
ataupun aliran getah bening. Semuanya tuntas terpecahkan dalam tiap
gerakan shalat. []..islampos.com
Label:
ISLAM,
Yang Sehat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment