Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi penting. Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita berikan masukan.
Struktur Kurikulum 2013
Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar 
Apr 14, 2013
Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum 
merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan 
konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan 
pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata 
kelola pelaksanaan kurikulum --termasuk pembelajaran-- dan penilaian 
pembelajaran dan kurikulum.
Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat
 penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus
 menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa 
dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.
 Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi penting. Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita berikan masukan.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik 
kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 
2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 
mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran 
itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian 
untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan
 dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, 
sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan 
kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru 
dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan 
lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara
 bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika 
implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas 
tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan
 dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata
 kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan 
kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku 
raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami 
perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum 
dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita 
untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu
 sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan
 berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita 
ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.
Label:
OBSERVASI,
PENDIDIKAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)









No comments:
Post a Comment