Home » » Seputar Tahun Baru Hijriyyah

Seputar Tahun Baru Hijriyyah

Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar Nov 27, 2011
Hijriyyah
System penanggalan Islam yang ditetapkan pada masa Khalifah Umar bin Al-Khaththab RA (13-23 H) atas usul Sayyidina Ali RA. Tahun Hijriyyah dihitung mulai tahun 622 M, yakni tahun ketika Rasulullah Hijrah dari Makkah ke Madinah. Sebelum masa Islam, penamaan tahun selalu dikaitkan dengan peristiwa penting.

Muharram
Nama bulan pertama dalam kalender Hijriyyah. Dinamakan Muharram karena pada bulan tersebut dilarang dengan tegas (harrama) melakukan perang antar suku dan kabilah di Jazirah Arab pada masa sebelum Islam. Pada masa Islam, bulan Muharram menjadi satu dari empat bulan yang disebut dengan Asyhur Al-Hurum (bulan yang diharamkan), yakni Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharram dan Rajab.

Tasu’a
Sebutan bagi hari kesembilan bulan Muharram. Pada tanggal ini, menurut sejumlah Ulama berdasarkan hadist dan atsar, ummat Islam disunnahkan berpuasa.

‘Asyura
Sebutan bagi hari kesepuluh bulan Muharram yang mengandung keutamaan dan peristiwa penting yang telah ditentukan Allah Ta’ala :
  1. Diciptakannya Nabi Adam AS
  2. Diselamatkannya Nabi Nuh AS dari banjir besar
  3. Diselamatkannya Nabi Ibrahim dari panasnya api
  4. Dikeluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan
  5. Disembuhkannya Nabi Ayub AS dari penyakit yang dideritanya
  6. Dikeluarkannya Nabi Yusuf AS dari sumur yang gelap
  7. Disembuhkannya Nabi Ya’qub dari kebutaannya
  8. Terbelahnya laut sebagai jalan bagi Nabi Musa AS dari kejaran Raja Fir’aun yang dzolim
  9. Ditenggelamkannya Fir’aun dan bala tentaranya.
Sejak dua tahun sebelum turunnya syariat puasa Ramadhan, Nabi SAW telah menjalani puasa. Keutamaannya disabdakan Rasulullah SAW : “puasa pada hari ‘Asyura menghapus dosa satu tahun yang lewat” (HR. Muslim).
Tanggal 10 Muharram menjadi “hari besar” tiga agama :Islam, Nasrani, dan Yahudi, serta Syiah, salah satu sekte dalam Islam. Dikalangan Syi’ah, ‘Asyura dikenang sebagai hari terbunuhnya Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib RA dan beberapa anggota keluarga dan pengikutnya oleh pasukan Yazid bin Mu’awiyyah di Karbala pada tahun 61 H.

Anshar
Kaum Muslimin Yatsrib (Madinah) yang membantu atau menolong para Muslimin yang berhijrah ke negeri mereka. Sebagian golongan yang terdiri dari atas suku Aus dan Khazraj dari Arabia Selatan itu telah masuk Islam sejak sebelum Hijrah, ketika mereka sedang melakukan ibadah haji. Peristiwa itu dikenal dengan istilah Bai’atul ‘Aqobah, yang terjadi dua kali.

Muhajirin
Kaum muslimin yang berhijrah ke Madinah dalam beberapa fase, yang kemudian menetap di Madinah. Jumlah muhajirin mencapai 70 orang, dalam riwayat lain dikatakan mencapai 73 orang.

"SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYYAH 1433 H"
Share this article :

No comments:

 
Support : Harapan hati, bisa bermanfaat dan diterima apa yang ada di blog ini | Kalau Suka tolong di LIKE facebooknya
Copyright © 2016. Isriyanto - All Rights Reserved
Template Modify by Isriyanto, S.Pd.SD Inspired Love for Blog
Proudly powered by Blogger