Marhaban Ya Romadhan
Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar
Jul 8, 2013
Mesin waktu begitu cepat berputar. Terkadang, tidak tersadar kita sudah berada di ambang pintu yang sama. Rasanya Syawal tahun lalu baru berlalu. Namun, tanpa kita sadari tahun ini, Rajab pun telah bergulir dan Syaban pun sudah di ambang selesai, sehingga tinggal menghitung jari, kita akan kembali bertemu dengan bulan penuh rahmat dan ampunan yaitu bulan Ramadhan tahun ini.
Suatu pertemuan paling tidak menghasilkan profit bagi kedua belah pihak. Begitu pula dengan pertemuan antara kita dengan bulan Ramadhan tahun ini. Agar, Ramadhan tidak kecewa karena kita mendodai kemuliaannya dengan maksiat atau kesia-siaan dan kita juga dapat meneguk berkah Ramadhan tahun ini, mestinya menggunakan aji "mumpung". Mumpung badan masih sehat, mumpung masih diberikan hidup pada bulan Ramadhan tahun ini, kita mudahkan hati untuk melaksanakan ibadah didalamnya, dan kita tegarkan hati untuk menjauhi dosa dan maksiat didalamnya.
Bulan Ramadhan adalah tamu mulia, istimewa, penuh berkah, bulan penuh rahmat, maghfiroh, bulan gudangnya ibadah. Keberkahan bulan Ramadhan ibarat lautan yang berisikan mutiara dan marjan, yang indah dan menggiurkan. Kalaupun kita mampu menyelaminya, hanya sebatas ujung jarum dari luasnya lautan itu.
Dari Salman al-Farisi ra berkata, "Rasulullah SAW berkhutbah pada hari terakhir bulan Syaban : "Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasanya wajib dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan lain.
Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rezeki orang beriman.
Siapa yang memberikan makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikit pun.
Kami berkata, "Wahai Rasulullah SAW tidak semua dapat memberi makan orang yang berpuasa? Rasulullah SAW bersabda, "Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air.
Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfiroh dan akhirnya pembebasan api neraka. Siapa yang meringankan orang yang dimilikinya, maka Allah mengampuninya dan dibebaskan dari api neraka.
Perbanyaklah melakukan empat hal; dua hal perkara membuat Allah ridho dan dua perkara Allah tidak butuh dengannya. Dua hal itu adalah : syahadat lailaha illallah dan beristhighfar kepada Nya. Adapun dua hal yang Allat tidak butuh adalah engkau meminta surga dan berlindung dari api nerak.
Siapa yang membuat kenyang orang berpuasa, Allah akan memberi minum dari telagaku (Rasullah SAW) satu kali minuman yang tidak akan pernah haus sampai masuk surga." ( HR. al-Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dab al-Ashbahani).@
Label:
Amar Ma'ruf,
ISLAM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment