Pembelajaran Berpusat pada Siswa adalah sebuah pendekatan yang menggambarkan siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dan mengambil peran sentral dalam kegiatan belajar. Dalam pendekatan ini, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga fasilitator. Guru menyediakan sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa dengan mempertimbangkan karakteristik unik setiap siswa. Ini menjadi dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Sehingga, siswa dapat diajak untuk mengembangkan keterampilan belajar seperti manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
Pada kegiatan Pendampingan Individu (PI) 4 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 9, diantara yang menjadi fokus pendampingan adalah Observasi Pembelajaran yang Berpusat Pada Murid kepada lima CGP angkatan 9 (Edy Widyapraja (SDN 7 Jebus), Safi'ie (SDN 14 Simpang Teritip), Meri Safitri - SMP Negeri 1 Simpang Teritip, Heny Wulan Sari (SMK Negeri 1 Muntok), Faizah (SD Negeri 21 Muntok)).
Kegiatan pendampingan dimulai dengan percakapan pra observasi. Percakapan ini berhubungan dengan persiapan CGP dalam Praktik Pembelajaran dengan penerapan dari modul budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional di kelas. Diantara percakapannya adalah Tujuan Pembelajaran, Area Pengembangan yang hendak dicapai, dan Strategi yang dipersiapkan.
Dilanjutkan dengan kegiatan observasi pembelajaran. Observasi pembelajaran berfokus pada tiga kategori, di mana setiap kategori terdiri dari beberapa aspek, yaitu
- Mengembangkan lingkungan kelas yang memfasilitasi murid belajar secara nyaman
- Memandu proses belajar mengajar yang efektif
- Melakukan asesmen dan menyediakan umpan balik
Kegiatan diakhiri dengan Percakapan Pasca-Observasi Kelas. Pada percakapan ini PP memandu CGP dalam coaching untuk melakukan refleksi diri setelah pelaksanaan pembelajaran. Diantara refleksi yang dilakukan para CGP adalah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pembelajaran. Kekuatan yang didapatkan dari pembelajaran yang berdiferensiasi dan KSE tersebut adalah kolaborasi dan percaya diri semakin meningkat. Sedangkan, kelemahan menurut CGP yang harus diperbaiki pada pembelajaran berikutnya adalah konsekuensi waktu setiap kelompok dalam mendiskusikan sebuah masalah.
Sedangkan diantara Rencana Tindak Lanjut yang akan dilakukan CGP setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan:
- Melakukan refleksi sejauh mana nilai keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Semakin meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas
- Berbagi praktik baik pada teman sejawat melalui kegiatan komunitas belajar.@
Video & Dokumentasi:
No comments:
Post a Comment