Home »
PENDIDIKAN
» Peningkatan Kompetensi Dalam Pendidikan Budi Pekerti Tahun 2016
Peningkatan Kompetensi Dalam Pendidikan Budi Pekerti Tahun 2016
Oleh: "Isriyanto, S.Pd" | Giat Belajar
Jun 27, 2016
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama 5 hari yaitu 19 s.d 23 Juni 2016 di Sunlake Hotel - Jakarta, merupakan kegiatan angkatan III dalam rangka Peningkatan Kompetensi dalam Pendidikan Budi Pekerti Tahun 2016.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh peserta guru tingkat SD dan SMP berasal dari setiap propinsi di Indonesia, kurang lebih 150 peserta. Khusus peserta dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tingkat SD terdiri dari 3 orang yaitu : Nusyirwan, S.Pd (SDN 14 Toboali), Isriyanto, S.Pd.SD (SDN 10 Muntok), dan Yuswati (SDN 1 Pangkalan Baru). Kegiatan dibuka oleh Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna Surapranata, Ph.D dan ditutup oleh Ka. Direktorat Pembinaan Guru Dikdas Dra. Poppy Dewi Puspitasari, MA.
Untuk kegiatan angkatan III ini dilaksanakan dengan berbagai bentuk kegiatan yaitu dinamika kelompok, kontrak belajar, permainan, penguatan, praktik langsung, pengalaman terkendali, renungan, refleksi, dan pengukuhan diri. Bentuk kegiatan tersebut bermuara pada penguasaan nilai dalam penumbuhan budi pekerti (PBP).
Dari kegiatan tersebut kesimpulan utamanya adalah kegiatan di sekolah
terdiri dari kegiatan Intra Kurikuler, Extra Kurikuler, dan Non Kurikuler. Sedangkan sekolah sering kali hanya memacu peningkatan nilai Intra Kurikuler dan Extra Kurikuler, sedangkan Non
Kurikuler kadang terkesampingkan, sehingga perlu dirancang dengan sengaja sejak
awal. Pelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah yang bertujuan
untuk menciptakan iklim sekolah menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan
menumbuhkan budi pekerti anak bangsa.
Penumbuhan Budi
Pekerti (PBP) di satuan pendidikan memerlukan komitmen yang tinggi dari semua
unsur satuan pendidikan baik guru, kepala sekolah, maupun tenaga kependidikan
lainnya.
Nilai-nilai mendasar
Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) di sekolah adalah:
a.
Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual
Yaitu menghayati hubungan spiritual dengan Sang Pencipta
dan diwujudkan dengan sikap moral keseharian untuk menghormati sesama makhluk
hidup dan alam sekitar.
·
Kegiatan wajib
Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai keyakinan
masingmasing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh
seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama
dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat.
ü Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan
yang sederhana dan hikmat.
ü Membiasakan siswa menginisiasi dan melakukan kegiatan
sosial.
b.
Penanaman nilai kebangsaan & kebhinnekaan
Yaitu keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan
kebhinnekaan untuk menjalin dan merekat tenun kebangsaan. Mampu terbuka
terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa, agama dan golongan, dipersatukan oleh
keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai satu bangsa dan satu
tanah air.
·
Kegiatan wajib
ü Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan
mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
ü Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk jenjang
SMP, SMA/SMK.
ü Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan
peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
ü Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru
dan peserta didik menyanyikan lagu daerah, lagu wajib nasional maupun lagu
terkini yang bernuansa patriotik atau cinta tanah air.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa
melalui berbagai media dan kegiatan.
ü Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji
atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai
media dan kegiatan.
c.
Interaksi positif dengan sesama siswa
Yaitu kepedulian terhadap kondisi fisik dan psikologis
antar teman sebaya, adik dan kakak kelas.
·
Kegiatan wajib
Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau
rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan
menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian,
dan lainnya.
ü Gerakan kakak kelas asuh, di mana seorang kakak kelas membimbing
seorang adik kelas yang baru masuk ke sekolah.
d.
Interaksi positif dengan guru dan orangtua
Yaitu interaksi sosial positif antara peserta didik
dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, yaitu mampu dan mau
menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga masyarakat di
linglkungan sekolah dan orang tua, yang sebaliknya menghargai dan menyayangi
para siswa.
·
Kegiatan wajib
Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap
tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: a) visi; b) aturan; (c) materi; dan
(d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin
tersebut.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas
sekolah.
ü Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk
menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
ü Membiasakan peserta didik untuk berpamitan dengan orang
tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/
adat yang dibangun masing-masing keluarga.
ü Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat
kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik
secara bergantian.
e.
Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak
Yaitu penghargaan terhadap keunikan dan keutuhan potensi
peserta didik untuk dikembangkan.
Mendorong siswa mengembangkan kecakapan dasar serta
minat-bakatnya.
·
Kegiatan wajib
Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca
buku selain buku mata pelajaran.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan
dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
ü Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik
mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai
isyarat akan mengajukan pertanyaan.
ü Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih
menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa
kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan
bersama/berkelompok.
ü Warga sekolah memanfaatkan waktu sebelum memulai hari
pelajaran pada hari-hari tertentu (dilaksanakan secara berkala dan rutin) untuk
kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani.
ü Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai
dengan potensi dirinya.
f.
Pemeliharaan lingkungan sekolah
Yaitu ikut bertanggung jawab memelihara lingkungan
sekolah secara bergotong-royong untuk menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan
dan kenyamanan lingkungan sekolah.
·
Kegiatan wajib
ü Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik,
telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh
siswa.
ü Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
ü Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga
kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu
maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab
bersama.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk
kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
ü Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu
dan bergantian regu.
ü Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah,
bergilir antar kelas.
ü Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan
dinas kebersihan setempat.
g.
Pelibatan orangtua dan masyarakat
Yaitu penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat di
sekitar sekolah dengan melibatkan secara aktif dalam kegiatan pembiasaan sikap
dan perilaku positif di sekolah.
·
Kegiatan wajib
Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun
ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada
siswa.
·
Contoh-contoh
pembiasaan baik
ü Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit
setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah.
ü Sekolah bekerja sama dengan instansi swasta dan
organisasi profesi untuk mengenalkan profesi dan kegiatan kemasyarakatan kepada
para siswa.
ü Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk
mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah
yang ada di lingkungan sekitar sekolah. @
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment